Home Berita Kisah Inspiratif Bripka Syamsuddin: Madrasah Gratis di Tanah Mayoritas Katolik

Kisah Inspiratif Bripka Syamsuddin: Madrasah Gratis di Tanah Mayoritas Katolik

0

Di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekelompok anak-anak penuh semangat belajar di Madrasah Deen Assalam. Meskipun terbatas dengan tiga ruang kelas, fasilitas tata usaha, dan ruang kepala sekolah, semangat belajar mereka tak pernah padam. Madrasah ini didirikan oleh Bripka Syamsuddin, seorang polisi berpangkat Brigadir Kepala, dan istrinya Rini Mulyasari pada tahun 2019.

Kisah heroik sang Penjaga Pelita Ilmu ini bermula dari keinginan mereka untuk memberikan akses pendidikan Islam bagi minoritas Muslim di Ruteng. Ditemani moto “Ilmu Kudapat, Syurga Kuraih” dan visi “Menciptakan Generasi Muslim Hafiz Quran”, Madrasah Deen Assalam menjadi mercusuar pendidikan yang tidak hanya memberikan pelajaran, tetapi juga nilai-nilai keislaman, perdamaian, dan toleransi.

Meskipun mengalami keterbatasan dana, Bripka Syamsuddin dan Rini Mulyasari memutuskan untuk membuat TK Islam Raudhatul Athfal (RA) Deen Assalam, yang kemudian berkembang menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta pertama di Ruteng. Dengan semangat membangun, meskipun terkadang terjebak dalam utang dan keterbatasan finansial, Madrasah Deen Assalam tetap tegar berdiri sebagai tempat pendidikan yang menggratiskan biaya sekolah bagi anak yatim dan tidak mampu.

Namun, tantangan terberat belum berakhir. Bripka Syamsuddin dan Rini Mulyasari kini dihadapkan pada upaya untuk membebaskan lahan TK Deen Assalam agar menjadi milik pribadi dan merencanakan pembangunan tambahan tiga ruang kelas di Madrasah. Dengan keyakinan dan tekad yang kuat, mereka berjuang agar pendidikan berkualitas bisa dinikmati setiap anak, tanpa terkecuali. Meskipun pekerjaan mereka tak kunjung ringan, namun senyum anak-anak dan keyakinan akan masa depan mereka menjadi pendorong utama untuk terus maju.

Kisah inspiratif ini membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya tentang infrastruktur atau dana, tetapi juga tentang niat tulus dan kerja keras. Dibalut dengan semangat dan tekad yang tak kenal lelah, Bripka Syamsuddin dan Rini Mulyasari terus membangun jalan pendidikan yang penuh harapan untuk anak-anak kurang mampu dan yatim di Ruteng. Seperti yang diharapkan, setiap batu bata yang tertata dan setiap langkah yang mereka ambil adalah bagian dari upaya besar untuk membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Source link

Exit mobile version