Malaria, Penyakit Menular yang Harus Dicegah dengan Strategi ABCD
Dokter spesialis penyakit dalam, Rizka Zainuddin, memberikan peringatan bahwa malaria masih merupakan ancaman serius terutama di daerah endemis. Menurutnya, untuk mencegah penyebaran malaria, penting untuk memperhatikan konsep ABCD, yaitu awareness, bite prevention (pencegahan gigitan), chemoprophylaxis, dan diagnostik.
Rizka menegaskan bahwa kesadaran (awareness) sangat penting, terutama bagi individu yang akan berkunjung atau tinggal di daerah endemis. Banyak orang mungkin tidak akrab dengan cara-cara mencegah malaria dan gejalanya. Untuk itu, edukasi harus diberikan secara intensif.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan untuk mencegah gigitan nyamuk bagi mereka yang tinggal atau bekerja di daerah endemis, seperti di Provinsi Papua. Sebagian besar kasus positif malaria dilaporkan berasal dari wilayah tersebut.
Edukasi meliputi penggunaan kelambu yang tepat, penggunaan pakaian berlengan panjang, menjaga kebersihan lingkungan, dan penggunaan losion antinyamuk. Selain itu, chemoprophylaxis, yaitu penggunaan obat-obatan profilaksis, sangat penting bagi individu yang tinggal sementara di daerah endemis.
Penyakit malaria masih menjadi ancaman serius, oleh karena itu, penerapan strategi ABCD merupakan langkah efektif untuk mencegah penyakit tersebut. Kesadaran, pencegahan gigitan, penggunaan obat profilaksis, dan pengujian merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan malaria. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kasus malaria dapat diminimalkan dan masyarakat dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya.
