Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, menyatakan bahwa jajarannya siap untuk bertindak cepat dan tegas dalam memberantas aksi premanisme dan kelompok masyarakat yang menimbulkan ketakutan di wilayah hukum Polda Riau. Menurut beliau, tidak ada tempat bagi premanisme atau intimidasi di masyarakat, dan Polri akan berperan sebagai pelindung yang adil. Sebagai langkah nyata, Polda Riau akan membentuk tim khusus di setiap Polres untuk menangani kasus premanisme. Tim tersebut akan bertugas untuk mendeteksi, merespons, dan menegakkan hukum terhadap segala bentuk aksi yang mengacaukan ketertiban umum.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Komisaris Besar Polisi Asep Darmawan, juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi titik rawan dan kelompok-kelompok yang berpotensi mengganggu ketertiban. Mereka sudah memetakan daerah-daerah rawan premanisme dan pelaku-pelaku yang sering melakukan pemerasan, penguasaan lahan ilegal, atau mengintimidasi masyarakat atas nama ormas. Asep juga menegaskan bahwa tindakan keras akan diambil terhadap siapapun yang terlibat dalam aktivitas pemalakan, pungutan liar, intimidasi, atau kekerasan menggunakan nama kelompok atau organisasi.
Polda Riau benar-benar tanpa kompromi dalam menindak aksi kriminal, premanisme, atau tindakan menyimpang lainnya dari kelompok-kelompok tersebut. Masyarakat juga diimbau untuk melaporkan segala kejadian yang mencurigakan atau melibatkan aksi premanisme agar tindakan bisa diambil secepatnya. Semua langkah ini merupakan upaya konkret Polri untuk hadir dan menjaga rasa aman masyarakat sebelum situasi terlanjur terganggu.
