Pada tahun 2006, terapi target ditemukan setelah mengidentifikasi mutasi genetik pada sel-sel kanker paru. Terapi ini membuka harapan baru bagi pasien dengan peningkatan angka kesintasan hingga 36 hingga 49 bulan. Salah satu contoh adalah pengobatan kanker Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC) dengan obat generasi ketiga seperti osimertinib. Osimertinib bekerja dengan lebih tepat sasaran dengan menargetkan mutasi gen EGFR pada sel kanker. Menurut dr. Sita, terapi ini membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 18 bulan, namun efek sampingnya seperti diare dan kelelahan lebih dapat ditoleransi oleh pasien. Jadi, terapi terbaru ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker paru dengan peningkatan usia harapan hidup yang signifikan.