Pada Selasa, 27 Mei 2025, Anggota Komisi III DPR, Martin Tumbelaka, memberikan pujian terhadap kinerja BNN dan tim gabungan TNI-Polri yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak dua ton di Laut Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Menurut Martin, peningkatan pemberantasan narkoba di Indonesia harus terus dilakukan karena dampak merusaknya sangat mengancam generasi masa depan. Dia juga menyoroti pentingnya peran pemberantasan narkoba yang menjadi prioritas dalam ASTA CITA presiden.
Martin bukan satu-satunya yang memberikan apresiasi, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana Soediro, juga mengapresiasi upaya pengungkapan kasus ini. Dede meminta pengelolaan barang bukti hasil penyitaan dilakukan dengan sangat hati-hati. Dia menggarisbawahi perlunya penegakan hukum yang profesional untuk mengatasi kasus ini dengan baik.
Dede mengingatkan bahwa aparatur penegak hukum perlu mengusut kasus dengan teliti dan segera menjalankan proses hukum dengan tepat. Mengetahui bahwa BNN bekerja sama dengan Bea Cukai, TNI AL, dan Polri dalam menggagalkan upaya penyelundupan sabu seberat dua ton di perairan Batam, Kepulauan Riau. Barang bukti dari penyitaan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia.
Pada Kamis, 22 Mei 2025, kasus penyelundupan narkoba sabu ini terbongkar setelah BNN menerima informasi dari intelijen terkait rencana penyelundupan. Tim gabungan berhasil menghentikan Kapal Motor Sea Dragon Tarawa di tengah laut dan menemukan puluhan bungkusan sabu di dalam kapal. Pengungkapan kasus ini melibatkan enam tersangka, empat di antaranya warga negara Indonesia dan dua lainnya warga negara Thailand. Aparat penegak hukum ditegaskan untuk menangani kasus ini dengan cepat, cermat, dan profesional untuk memastikan keadilan terwujud.
