Jamu memiliki peran penting sebagai penyeimbang sistem tubuh, terutama dalam menjaga keseimbangan system pencernaan. Menurut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania, jamu bukan hanya sekadar ramuan, melainkan juga sebuah filosofi nenek moyang yang menekankan pentingnya keseimbangan dan harmoni antara tubuh manusia dan alam. Dalam tradisi jamu gendong Indonesia, terdapat berbagai jenis jamu seperti kunyit asam, beras kencur, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, sinom, dan lainnya yang memiliki manfaat signifikan bagi sistem pencernaan.
Setiap jenis jamu tradisional tersebut memiliki khasiatnya masing-masing dalam mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Misalnya, kunyit asam dapat membantu mengatasi keluhan menjelang menstruasi, sementara sinom efektif dalam meningkatkan fungsi pencernaan. Selain itu, jamu pahitan juga dianggap mampu meredakan gejala perut begah dan kurang nafsu makan. Inggrid juga menyoroti manfaat madu sebagai bahan alami berbasis hewani yang sangat berguna bagi kesehatan pencernaan. Madu diketahui efektif dalam meredakan gejala gastritis hingga tukak lambung.
Dengan pemahaman konsep balance and harmony, jamu dapat membantu menyeimbangkan sistem tubuh dan menciptakan harmoni dengan lingkungan sekitar. Dengan berbagai manfaatnya, jamu dan madu diharapkan dapat menjadi pilihan terbaik dalam menjaga kesehatan pencernaan.