Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menjelaskan bahwa tanggul laut yang direncanakan untuk mengatasi banjir rob di Kota Semarang baru akan berfungsi secara penuh pada bulan Januari 2026. Pada kunjungan ke proyek pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, Ahmad Luthfi mengungkapkan bahwa kolam retensi Terboyo memiliki luas hampir 189 hektar dan dapat menampung 6 juta kubik air, sedangkan Sriwulan yang berdekatan memiliki luas 28 hektar dan dapat menampung lebih dari 1 juta kubik air.
Luthfi juga menyebutkan bahwa persiapan untuk mengatasi banjir rob ini dilakukan dalam jangka panjang, menengah, dan pendek. Target dalam jangka pendeknya adalah menggunakan tanggul laut tersebut secara fungsional pada bulan Januari 2026. Dia menjelaskan bahwa tanggul laut ini berfungsi sebagai penahan air laut untuk mencegah terjadinya banjir rob.
Langkah-langkah tersebut dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah pusat, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta pemerintah kabupaten/kota. Penurunan muka tanah di wilayah Pantura Jawa Tengah yang masif, ditambah dengan fenomena La Nina, menyebabkan peningkatan debit air dan tingginya tingkat banjir rob di wilayah tersebut.
Gubernur Luthfi menegaskan pentingnya kerja komprehensif untuk menyelesaikan masalah banjir rob ini. Dia menjelaskan bahwa pemerintah telah bekerja sama dengan masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Semua pihak terlibat aktif dalam menanggulangi banjir rob di wilayah Pantura Jawa Tengah demi kesejahteraan masyarakat.