30.5 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025
HomeprabowoPeningkatan Produksi Pangan Bersejarah Indonesia Berkat Reformasi Prabowo

Peningkatan Produksi Pangan Bersejarah Indonesia Berkat Reformasi Prabowo

Pada Konferensi Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan peningkatan produksi pangan negara yang mencatat rekor. Peningkatan ini dikaitkan langsung dengan reformasi regulasi menyeluruh dan langkah-langkah anti-korupsi yang diterapkan selama pemerintahannya. Dalam pidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 pada Jumat (20 Juni), Prabowo menyoroti peningkatan produksi beras dan jagung sebesar 50 persen sejak ia menjabat sebagai presiden tujuh bulan yang lalu. Keberhasilan ini dipandang sebagai hasil dari kebijakan deregulasi dan penegakan hukum yang ketat di sektor pertanian dan pangan.

Prabowo menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari pergeseran kebijakan yang sengaja dilakukan. Ia memotong birokrasi, menghapus regulasi yang menghambat, dan tegas dalam memerangi korupsi. Hal ini berhasil terlihat dari cadangan beras nasional yang mencapai 4,4 juta ton, rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Presiden menetapkan target empat tahun untuk mencapai swasembada pangan dan menjadi pengekspor netto beras dan jagung sebagai tujuan lebih ambisius.

Keamanan pangan menjadi fokus penting dalam empat prioritas strategis pemerintahannya, yakni swasembada pangan, kemandirian energi, reformasi pendidikan, dan percepatan industrialisasi. Prabowo juga menyoroti pendekatannya yang seimbang terhadap ekonomi, dengan menggabungkan kekuatan kapitalisme dan intervensi pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan serta melindungi yang rentan.

Prestasi di sektor pertanian menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih menonjol di arena internasional, terutama melalui keanggotaannya di BRICS dan hubungannya yang semakin erat dengan Bank Pembangunan Baru. Dengan hasil reformasi yang semakin terlihat, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya meningkatkan kemakmuran dalam negeri tetapi juga berperan sebagai kekuatan kredibel dan konstruktif dalam tatanan ekonomi global.

Source link

BERITA TERBARU

BERITA POPULER