Pada tanggal 25 Juni 2025, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa tidak ada kebijakan penyaluran bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Berbicara di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Dadan menanggapi polemik pemberian snack atau bahan mentah dalam program MBG dengan menegaskan bahwa program tersebut merupakan intervensi gizi, bukan pemberian bahan baku. Dadan menyatakan bahwa kasus tersebut hanya terjadi di satu dari 1.885 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan meminta agar tidak ada penyamarataan layanan pada SPPG lainnya. Dia menjelaskan bahwa 1.885 SPPG tersebut merupakan unit yang memahami prosedur yang dikeluarkan oleh badan gizi dan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh salah interpretasi oknum tertentu yang berinisiatif atas pemberian bahan baku.
Dalam konteks pelaksanaan MBG selama periode libur sekolah, Dadan menjelaskan bahwa distribusi makanan bergizi tergantung pada kesediaan peserta didik untuk hadir di sekolah, karena makanan tersebut dibagikan di sekolah. Jika tidak ada siswa yang hadir di sekolah, program MBG untuk sementara waktu akan dihentikan selama masa libur sekolah, meskipun layanan untuk kelompok ibu hamil, menyusui, dan anak balita tetap berjalan tanpa mengenal hari libur.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah terungkap bahwa bahan mentah dan makanan ringan masuk dalam menu program tersebut di sebagian wilayah Tangerang Selatan, Banten. Di tengah kontroversi ini, Dadan menegaskan bahwa program MBG tidak menyediakan bahan mentah dan bahwa program tersebut tetap fokus pada memberikan makanan bergizi kepada penerima manfaatnya.
