Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengambil langkah signifikan dalam transformasi sektor pertanian melalui sejumlah Instruksi Presiden yang diterbitkan dalam rentang waktu 6 bulan. Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, menyatakan bahwa kebijakan Presiden tersebut memiliki dampak positif, terutama dalam penyaluran pupuk langsung kepada petani tanpa melalui mekanisme panjang seperti sebelumnya. Proses penyederhanaan regulasi dan manajerial, serta efisiensi penyaluran pupuk, menjadi kunci kesuksesan dalam implementasi kebijakan tersebut.
Selain Inpres terkait pupuk, Prabowo juga menerbitkan Inpres lainnya yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan petani. Amran juga mengungkapkan bahwa stok cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh Perum Bulog mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah, yaitu lebih dari 4 juta ton. Hal ini memberikan keyakinan kepada Amran bahwa target swasembada beras yang awalnya direncanakan tercapai dalam tahun ke-4 pemerintahan Prabowo bisa dipercepat menjadi tahun ketiga.
Amran juga menyoroti peran Presiden Prabowo dalam mendorong produksi dalam negeri, serta mengapresiasi kerjasama antara BUMN, TNI, Polri, Bulog, dan petani dalam mendukung Kementerian Pertanian. Pesan Prabowo untuk terus memberikan yang terbaik kepada rakyat, khususnya petani, juga menjadi motivasi bagi Amran untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong kemajuan sektor pertanian. Kesuksesan kebijakan ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak yang terlibat dalam proses implementasi, termasuk BUMN, TNI, Polri, Bulog, dan petani.
