Desdiani menjelaskan bahwa terdapat senyawa berbahaya dalam asap minyak goreng yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu trans trans-2,4-decadienal (tt-2,4-DDE). Senyawa ini telah terbukti dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada DNA serta menurunkan tingkat kelangsungan hidup sel manusia. Selain itu, senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang terbentuk saat minyak dipanaskan pada suhu tinggi juga diidentifikasi sebagai agen karsinogenik utama. Risiko ini menjadi sangat relevan di Asia, di mana banyak perempuan yang masih aktif memasak tanpa perlindungan dari asap dapur. Menurut Desdiani, PAH yang dihasilkan ketika memasak dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru pada perempuan yang tidak merokok (LCINS). Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahaya paparan asap minyak goreng untuk kesehatan perempuan.