Lima kritikus seni rupa terkemuka Indonesia memberikan apresiasi penuh terhadap lukisan Denny JA yang menghasilkan genre baru, yaitu Imajinasi Nusantara. Momen langka ini memadukan seni tradisional, teknologi, dan refleksi budaya, menciptakan manifesto estetika digital Nusantara. Genre Imajinasi Nusantara mencakup realisme manusia, simbol batik lokal, lanskap surealis, dan kecerdasan buatan sebagai ekspresi seni. Karya-karya Denny JA yang terdapat dalam buku “Handphone, Kita Dekat Sekali” dan “Wonderland, Dunia Anak-anak” diakui sebagai upaya untuk menyurealisasikan realitas sosial-politik melalui batik. Para kritikus menemukan tanggapan yang beragam terhadap genre ini, mulai dari metafora realitas yang retak, tangisan pelan, hingga lompatan estetika. Imajinasi Nusantara tidak hanya menggugat estetika kolonial dengan simbol lokal, tetapi juga menjadi ruang tafsir yang memperlihatkan identitas, rumah, dan ketahanan jiwa di tengah absudritas global. Genre ini mengajak kita untuk merenung di dunia yang terlalu bising dan terlalu terpaku pada efisiensi, mengingatkan bahwa seni adalah warisan spiritual yang membawa harapan bagi budaya digital di Indonesia.
