Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih mengundang tanda tanya besar. Kejadian ini terjadi ketika ia ditemukan meninggal tanpa nyawa dengan kepala terbalut lakban di kamar kosnya di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat pada 8 Juli 2025. Peristiwa ini memicu berbagai spekulasi di kalangan publik, mulai dari dugaan bunuh diri hingga pembunuhan berencana.
Salah satu yang memberikan kesaksian adalah Arman Christian, rekan kerja Arya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon, Myanmar. Arman mengungkapkan bahwa ia telah mengenal Arya sejak tahun 2012 dan menggambarkan Arya sebagai sosok senior yang selalu peduli dan membimbing.
Arman menegaskan bahwa Arya adalah individu yang sangat dekat dengan keluarganya, dan dipandang sebagai sosok yang tidak mungkin melakukan tindakan nekat seperti bunuh diri. Dia juga menyoroti bahwa kondisi jenazah yang ditemukan, terutama penutupan kepala dengan rapi, tidak sesuai dengan dugaan bunuh diri.
Selain itu, Arman juga meragukan kejanggalan situasi tempat kejadian. Dia mempertanyakan apakah kematian Arya terkait dengan profesinya terutama dalam menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Namun, Arman mengklaim bahwa Arya tidak pernah membicarakan kasus-kasus tersebut secara rinci.
Spekulasi dan pertanyaan yang terus berkembang, membuat misteri kematian Arya Daru Pangayunan semakin menjadi sorotan publik. Semua pihak berharap kebenaran segera terungkap untuk memberikan keadilan bagi keluarga dan menghilangkan teka-teki yang mengelilingi kematian tragedi diplomat muda tersebut.
