Home Berita Menjelajah Gaya Hidup Melalui Batik: Lebih dari Sekadar Budaya

Menjelajah Gaya Hidup Melalui Batik: Lebih dari Sekadar Budaya

0

Batik tidak hanya dipandang sebagai produk budaya, tetapi juga sebagai representasi gaya hidup yang selaras dengan isu keberlanjutan yang semakin meningkat. Di tengah Momentum ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menegaskan kembali komitmennya terhadap pelestarian wastra melalui pendekatan yang lebih inklusif, inovatif, dan berorientasi masa depan. Generasi muda memainkan peran strategis dalam mendorong transformasi ini. Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, mengungkapkan hal ini dalam Talkshow Community Engagement yang merupakan bagian dari Industrial Festival feat Gelar Batik Nusantara 2025.

Tema dari talkshow ini adalah “Batik dan Keberlanjutan: Lestarikan Tradisi, Lestarikan Bumi”. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya Kementerian Perindustrian untuk mempromosikan praktik industri ramah lingkungan dan memperkuat nilai budaya dalam sektor manufaktur nasional. Doddy Rahadi menyampaikan bahwa bonus demografi yang sedang dialami oleh Indonesia memberikan peluang besar bagi generasi muda untuk menjadi penggerak utama perubahan, terutama dalam sustainability dan industri kreatif seperti batik.

Industri kecil dan menengah (IKM) sektor fesyen terus menunjukkan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan menyumbang sebesar 7,8 persen terhadap PDB nasional. Data BPS menunjukkan bahwa hingga tahun 2022, terdapat lebih dari 958 ribu IKM fesyen yang menyerap lebih dari 1,6 juta tenaga kerja. Generasi muda Indonesia, yang mencapai 67,5 persen dari total penduduk, memiliki kapasitas tinggi dalam kreativitas, pemanfaatan teknologi digital, dan semangat inovasi.

Doddy juga melihat pergeseran positif dalam persepsi generasi muda terhadap batik, dari hanya pakaian formal menjadi bagian dari gaya kasual dan streetwear. Banyak anak muda yang memulai label fesyen lokal berbasis batik dan mempromosikannya melalui platform digital dengan desain yang segar. Kementerian Perindustrian terus mendorong keberlanjutan dengan mempromosikan proses produksi ramah lingkungan, penggunaan pewarna alami, dan edukasi kepada konsumen muda melalui berbagai kampanye dan festival.

Sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem industri fashion yang berkelanjutan, brand fesyen lokal seperti KaIND turut berperan dalam menerapkan sustainable fashion. Industrial Festival 2025 berkolaborasi dengan Gelar Batik Nusantara untuk mempromosikan batik sebagai bagian dari industri kreatif masa kini yang menjunjung tinggi inovasi, digitalisasi, dan keberlanjutan. Festival ini juga akan melibatkan publik melalui Kompetisi Konten Kreatif dan Sayembara Maskot Industri untuk merancang maskot yang merepresentasikan semangat industri 4.0 Indonesia.

Source link

Exit mobile version