31.7 C
Jakarta
Sunday, November 16, 2025
HomeprabowoPrabowo: Indonesia's Realistic and United Approach in Conflict

Prabowo: Indonesia’s Realistic and United Approach in Conflict

Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, menegaskan perlunya persatuan nasional di tengah meningkatnya ketidakstabilan global. Dalam Rapat Kabinet Pleno di Istana Negara pada Rabu (6 Agustus), ia menyoroti lanskap geopolitik yang semakin kompleks sejak awal pemerintahannya pada 20 Oktober 2024.

Pada awal pemerintahan pada 20 Oktober, situasi geopolitik dan geoekonomi tidak sekompleks sekarang. Saat ini, kita menghadapi dampak luas konflik di seluruh dunia,” ujar Prabowo. Ia merinci krisis yang berkelanjutan di Ukraina, Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah yang telah menelan korban jiwa sipil yang signifikan serta ketegangan antara Israel dan Iran, dan konflik antara India dan Pakistan. Di Asia Tenggara, ia mencatat krisis politik yang belum terselesaikan di Myanmar dan ketegangan antara Kamboja dan Thailand.

Konflik di Ukraina dan Timur Tengah—di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah—merusak. Puluhan ribu, termasuk perempuan dan anak-anak, telah tewas di depan mata dunia. Kita juga melihat kekuatan besar terlibat dalam konflik Israel-Iran,” jelasnya.

Prabowo juga menyoroti ketidakpastian yang semakin meningkat dalam ekonomi global, terutama akibat kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat. Namun, ia menyatakan keyakinan dalam kemampuan Indonesia untuk mengatasi tantangan ini, berkat kekuatan dan kohesi tim ekonomi pemerintah.

“Saya ingin berterima kasih kepada Anda semua atas bekerja sebagai tim solid—Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan stafnya, didukung oleh Menteri Keuangan, Industri, dan Perdagangan; Ketua Dewan Ekonomi Nasional dan Menteri Investasi. Semua orang melakukan perannya. Menteri Luar Negeri memajukan diplomasi. Kita bergerak maju sebagai satu tim,” ujarnya.

Presiden Prabowo menekankan bahwa pendekatan Indonesia yang tenang, pragmatis, dan fokus pada negosiasi telah menjadi kunci untuk melindungi kepentingan nasional di tengah ketegangan global.

“Kita bernegosiasi. Kita mendiskusikannya. Kami tidak bertindak secara emosional. Kami tidak mudah diprovokasi. Kami mengerti bahwa kepentingan nasional kami penting. Tugas pemerintah Indonesia adalah melindungi rakyatnya—pekerja dan keluarga mereka. Dan saya yakin kita telah mencapai hasil terbaik yang mungkin dalam kondisi saat ini,” pungkasnya.

Source link

BERITA TERBARU

BERITA POPULER