IDAI menekankan pentingnya pelaksanaan program kesehatan yang merata untuk semua anak usia sekolah, baik yang bersekolah maupun tidak, di berbagai daerah termasuk wilayah perkotaan maupun daerah terpencil. Masalah kesehatan sering kali terlewatkan terjadi di daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas dan distribusi tenaga medis yang belum merata. Menurut data Kemendikdasmen, lebih dari 4 juta anak di Indonesia putus sekolah. IDAI juga meminta agar pemeriksaan kesehatan diikuti dengan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit, terutama bagi anak dari keluarga kurang mampu sehingga mereka dapat mendapatkan perawatan tanpa harus khawatir tentang biaya. Selain itu, penting untuk memperhatikan kesiapan infrastruktur kesehatan di berbagai daerah, seperti ketersediaan alat pemeriksaan dasar seperti timbangan, stadiometer, dan alat ukur hemoglobin. Keterbatasan ini menyebabkan pemeriksaan kesehatan sering kali hanya terbatas pada pengukuran tinggi, berat, dan tekanan darah, tanpa pemeriksaan lanjutan seperti tes hemoglobin, pemeriksaan gigi-mulut, atau skrining gangguan mental yang dapat mengurangi efektivitas program kesehatan.
