Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa tingkat kemiskinan nasional berhasil ditekan menjadi 8,47 persen, angka terendah dalam sejarah Indonesia. Menurutnya, pemerintah telah bekerja keras untuk menjaga inflasi rendah sekitar 2,4 persen guna menjaga daya beli rakyat, terutama mereka yang kurang mampu. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 menunjukkan bahwa ada 23,85 juta penduduk berada dalam kategori miskin. Angka ini merupakan yang terendah dalam satu dekade terakhir. Selain itu, data BPS juga menggambarkan tren penurunan kemiskinan selama 10 tahun terakhir. Meskipun angka kemiskinan sempat meningkat selama pandemi COVID-19, namun berhasil turun secara konsisten setelahnya. Prabowo juga menyatakan bahwa menjaga inflasi rendah sangat penting untuk mempertahankan daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok berpenghasilan rendah. Inflasi yang terkendali akan membantu menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok dan meringankan beban ekonomi masyarakat miskin.
