Pada 9 Juni 2004, almarhum Husein Mutahar, pejuang dan penyelamat Bendera Pusaka Merah Putih, dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, tanpa memperpanjang Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) karena habis sejak tahun 2007. Kak Mutahar, dikenal sebagai ajudan Presiden Soekarno, berjasa dalam menyelamatkan Sang Saka Merah Putih saat pascakemerdekaan. Dalam peristiwa genting Agresi Militer Belanda II pada 1948, ia berhasil menyembunyikan dan mengelabui Belanda untuk melindungi Bendera Pusaka. Selain itu, Mutahar juga merupakan pencipta lagu-lagu nasional yang masih populer hingga saat ini, seperti Hari Merdeka, Syukur, dan Hymne Pramuka. Ia juga menjadi perintis Gerakan Pramuka Indonesia dan penggagas Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada tahun 1946. Meskipun memiliki jasa besar bagi Indonesia, Mutahar tidak pernah menonjolkan diri dan tetap mengabdi dengan prinsip “Untuk Indonesia aku rela.” Rengga Kristianto, Bendahara Purna Paskibraka Indonesia DKI Jakarta, berharap agar pemerintah memberikan perhatian pada makam Kak Mutahar dan mengusulkan beliau sebagai Pahlawan Nasional. Diharapkan, negara memberikan penghormatan yang layak bagi sosok besar ini yang telah berjuang tanpa pamrih demi bangsa Indonesia.