Suasana haru menyelimuti konferensi pers di Yogyakarta saat Subaryono, ayah dari almarhum Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), berbicara. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, Subaryono menceritakan betapa beratnya kehilangan sang anak semata wayang. Arya Daru ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Guest House Gondia, Menteng, Jakarta Pusat, dan penemuan jasadnya yang penuh kejanggalan membuat keluarga syok. Keluarga pun resmi menunjuk kuasa hukum untuk mengawal kasus kematian Arya, yang menurut penasihat hukum Nicholay, tidak hanya soal pidana, melainkan juga menyangkut Hak Asasi Manusia (HAM). Meskipun polisi menyatakan tidak menemukan unsur pidana dalam kematian Arya, kasus ini belum distop atau SP3. Subaryono mengaku kabar tersebut menjadi pukulan telak bagi keluarganya, yang merasa dunia runtuh setelah kehilangan Arya.
