Untuk memprediksi masa ovulasi, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memahami siklus menstruasi. Siklus menstruasi merupakan serangkaian proses alami dalam tubuh yang mempersiapkan kemungkinan kehamilan. Durasi siklus menstruasi normal biasanya sekitar 28 hari, meskipun setiap individu dapat memiliki durasi yang berbeda-beda. Ada yang mengalami menstruasi lebih lama atau lebih pendek, yang semuanya masih dianggap normal. Siklus menstruasi terbagi dalam empat fase, mulai dari fase menstruasi yang dimulai sebagai hari pertama siklus hingga fase ovulasi dimana sel telur dilepaskan.
Saat menstruasi dimulai, lapisan rahim akan luruh dan fase ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 5 hari atau bahkan lebih pendek atau lebih panjang tergantung pada individu. Fase folikular dimulai bersamaan dengan menstruasi dan berlangsung hingga sekitar hari ke-14, di mana lapisan rahim akan menebal dan sel telur akan mulai berkembang di salah satu folikel di ovarium. Pada sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari, sel telur biasanya akan dilepaskan.
Sel telur yang telah dilepaskan akan bergerak dari ovarium ke rahim dalam fase luteal, di mana rahim akan siap untuk menerima sel telur. Jika sel telur yang dibuahi menempel di rahim, kehamilan akan terjadi, namun jika tidak, menstruasi akan dimulai. Memahami siklus menstruasi dan fase-fase yang terjadi membantu dalam memprediksi masa ovulasi secara lebih akurat tanpa ketergantungan pada sumber luar.