Sebuah inovasi bernama “Incensory” dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk meredam fobia dengan memanfaatkan kemenyan, yang sering dianggap memiliki sisi mistis, dalam bentuk aromaterapi dan diintegrasikan dengan teknologi virtual reality (VR). Tim kreatif ini terdiri dari mahasiswa dengan latar belakang studi yang beragam, di bawah bimbingan dosen Vira Kusuma Dewi, M.Sc., Ph.D. Inovasi ini lahir melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan mendapat pendanaan dari Kemendikti Saintek RI. Berdasarkan data dari American Psychiatric Association, fobia spesifik dapat meningkatkan risiko gangguan serius bahkan mencapai kecenderungan bunuh diri hingga 60 persen. Hasil survei yang dilakukan oleh tim mahasiswa Unpad menunjukkan bahwa 81,1 persen responden mengalami gejala fobia yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan kebutuhan akan terapi yang ramah, aman, dan mudah diakses. Sebuah contoh kasus, wanita asal Inggris, Sue York, menjadi orang pertama di dunia yang menjalani transplantasi pankreas karena ia mengalami fobia terhadap jarum suntik.