Meskipun begitu, masih terdapat mitos seputar bahaya melihat gerhana bulan yang masih beredar di berbagai budaya. Dalam beberapa tradisi tertentu, masyarakat diharamkan melihat bulan saat gerhana karena dipercayai akan memancarkan sinar berbahaya. Namun, para ahli menjelaskan bahwa hal tersebut hanyalah kepercayaan budaya semata, bukan fakta ilmiah yang terbukti.
Menurut penjelasan dari para ahli, intensitas cahaya bulan, termasuk saat gerhana, jauh lebih rendah daripada cahaya lampu di dalam ruangan. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin dapat merusak kornea, lensa, atau retina mata. Para ahli juga menegaskan bahwa gerhana bulan adalah fenomena alam yang aman untuk dinikmati. Tidak ada kebutuhan akan kacamata pelindung khusus seperti pada gerhana matahari.
Masyarakat diperbolehkan untuk menikmati gerhana bulan dengan mata telanjang, menggunakan teropong, atau bahkan teleskop untuk mendapatkan pengalaman yang lebih dekat tanpa risiko kesehatan mata. Gerhana bulan adalah momen langka yang patut disaksikan dan dinikmati tanpa rasa khawatir akan bahaya yang tidak benar-benar ada.
