Seruan untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel kian meluas di dunia sepak bola, dengan Pedro Sanchez, Perdana Menteri Spanyol, mengungkapkan keinginannya agar Israel dikeluarkan dari kompetisi internasional. Mendukungnya, Patxi Lopez dari kelompok Sosialis di Parlemen Spanyol bahkan menyatakan bahwa negaranya mungkin memboikot Piala Dunia 2026 jika Israel tetap diizinkan berpartisipasi.
Meskipun demikian, Presiden FIFA, Gianni Infantino, menegaskan bahwa badan sepak bola dunia tersebut tidak memiliki wewenang untuk menyelesaikan konflik geopolitik, tetapi lebih berfokus pada mempromosikan nilai-nilai perdamaian. “FIFA tidak bisa menyelesaikan masalah geopolitik, tetapi kami harus memajukan sepak bola di seluruh dunia dengan mengedepankan nilai persatuan, pendidikan, budaya, dan kemanusiaan,” ujar Infantino.
Menyusul pernyataan tersebut, Wakil Presiden FIFA, Victor Montagliani, juga memperkuat posisinya dengan menyampaikan bahwa Israel adalah anggota UEFA dan kewenangan untuk menangani masalah tersebut berada di tangan UEFA sebagai badan pengatur sepak bola di Eropa.
Di tengah kontroversi ini, tim-tim asal Israel masih diperbolehkan untuk berkompetisi di ajang Eropa, seperti Maccabi Tel Aviv yang saat ini tengah berlaga di Liga Europa musim ini dan akan bertandang ke Villa Park untuk melawan Aston Villa pada awal November.
