Diabetes pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor genetik atau keturunan dapat memengaruhi kecenderungan terjadinya diabetes, terutama pada ras kucing tertentu seperti Burmese dan Siamese, serta anjing ras Beagle, Dachshund, dan Australian Terrier. Selain itu, obesitas juga menjadi faktor risiko penting, karena hewan yang memiliki pola makan berlebihan dan kurang aktivitas fisik cenderung rentan terhadap penyakit ini.
Selain itu, anabul yang telah memasuki usia tua, khususnya di atas 7 tahun, juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes. Pola makan yang tidak tepat juga dapat memicu penyakit ini, terutama pada kucing yang seharusnya mendapatkan makanan tinggi protein sebagai karnivora sejati. Drh. Leni menjelaskan bahwa memberikan nasi dan ikan asin kepada kucing dapat meningkatkan risiko diabetes karena mengandung karbohidrat tinggi yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi kucing.
Selain itu, gaya hidup yang tidak aktif, terutama pada hewan yang disterilkan, juga dapat meningkatkan risiko diabetes. Hewan peliharaan yang kurang aktivitas fisik dan lebih cenderung untuk makan dan tidur saja, rentan terhadap penyakit ini. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor ini dalam menjaga kesehatan anabul kesayangan agar terhindar dari risiko diabetes.
