Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, dan beberapa orang bahkan tidak merasakan gejala sama sekali. Namun, gejala umum yang bisa muncul pada orang yang mengalami hipertensi meliputi sakit kepala parah, sesak napas, kulit memerah terutama pada wajah dan leher, pusing, serta nyeri dada.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam di Eka Hospital Permata Hijau, Siti Fazline, hipertensi terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi, dengan batas normal tekanan darah di atas 140/90 mmHG. Jika tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit ginjal.
Terdapat dua jenis hipertensi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang tanpa penyebab yang jelas, sementara hipertensi sekunder terjadi akibat kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, obstructive sleep apnea, masalah jantung bawaan, dan lain sebagainya.
Dalam mengelola hipertensi, penderita dapat mengontrol tekanan darah melalui gaya hidup sehat, pengobatan medis, atau konsumsi obat darah tinggi sesuai anjuran dokter. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan tenaga medis untuk mengelola kondisi hipertensi secara optimal.