Pada pagi Rabu, 4 Juni 2025, Gunung Semeru di Lumajang kembali mengalami erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, menyatakan bahwa erupsi terjadi pada pukul 07:01 WIB. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 148 detik.
Sebelumnya, Gunung Semeru telah mengalami erupsi tiga kali, dengan tinggi letusan sekitar 500 meter di atas puncak pada pukul 00.33 WIB dan 04.10 WIB, kemudian pada pukul 05.48 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 700 meter di atas puncak. Aktivitas Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir didominasi oleh gempa letusan, dengan 37 kali gempa letusan/erupsi yang tercatat pada 3 Juni 2025.
PVMBG telah mengeluarkan rekomendasi terkait status Gunung Semeru yang masih Waspada atau Level II. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak. Selain itu, potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan juga perlu diwaspadai di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Larangan meliputi aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, serta tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.