Pada bulan April dan Mei 2025, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama aparat kepolisian melakukan penggerebekan terhadap lokasi produksi dan gudang obat bahan alam (OBA) yang mengandung bahan kimia obat di Kudus dan Klaten. Obat-obatan yang seharusnya diklaim sebagai produk herbal, ternyata mengandung bahan kimia obat seperti dexamethasone, paracetamol, sildenafil sitrat, dan natrium diklofenak.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan bahaya dari produk yang mengklaim sebagai herbal namun sebenarnya mengandung bahan kimia obat. Ia menyatakan bahwa jika seseorang menggunakan produk yang seharusnya alami namun mengandung bahan kimia obat, seperti dexamethasone, sildenafil sitrat, dan antibiotik, dampaknya sangat berbahaya. Taruna menjelaskan bahwa bahan seperti dexamethasone (kortikosteroid), sildenafil sitrat (obat kuat pria), dan antibiotik dapat merusak organ penting dalam tubuh jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis.
Dalam konferensi pers di Gedung BPOM pada tanggal 27 Mei 2025, Taruna menegaskan bahwa obat-obat tersebut dapat berdampak negatif pada ginjal dan hati jika dikonsumsi tanpa pengawasan. Hal ini menyebabkan masyarakat menjadi korban penipuan dengan penggunaan produk yang seharusnya aman namun ternyata berisiko kesehatan.
