Pengobatan gagal jantung harus segera dimulai sesuai dengan pedoman terapi berbasis bukti atau Guideline-Directed Medical Therapy (GDMT). Hal ini penting karena terapi tersebut bertujuan untuk memperbaiki gejala, meningkatkan kualitas hidup, mengurangi angka rawat inap, dan menurunkan risiko kematian. Terapi tersebut juga mencakup kombinasi obat-obatan yang bisa membantu dalam mengelola kondisi pasien dengan gagal jantung.
Pada beberapa kasus gagal jantung, terutama yang mengalami gangguan listrik jantung seperti left bundle branch block (LBBB) dengan morfologi QRS yang lebar dari EKG, terapi dengan alat Cardiac Resynchronization Therapy (CRT) dapat memberikan manfaat yang signifikan. CRT bekerja dengan cara menyinkronkan kontraksi kedua sisi bilik jantung sehingga pompa jantung dapat bekerja lebih efisien.
Jika kondisi gagal jantung tidak menunjukkan perbaikan dengan penggunaan obat-obatan, maka terapi lanjutan seperti pemasangan alat LVAD (Left Ventricular Assist Device) dapat dipertimbangkan. RS Siloam Kebon Jeruk sudah menyediakan fasilitas LVAD dengan kriteria tertentu untuk pasien yang memenuhi syarat.
Selain itu, dalam kasus gagal jantung akut yang tidak dapat ditangani dengan obat-obatan, penggunaan alat ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation) juga dapat menjadi pilihan. Namun, jika semua upaya pengobatan tidak memberikan hasil yang memadai, transplantasi jantung bisa menjadi langkah terakhir yang harus dipertimbangkan.
Dengan demikian, penting bagi pasien dengan gagal jantung untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan pedoman terapi yang tersedia untuk meningkatkan prognosis dan kualitas hidup.