Penyintas kanker yang telah menjalani radioterapi memiliki potensi untuk mengalami kanker sekunder, menurut laporan Komite Ilmiah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang Efek Radiasi Atom (UNSCEAR). Risiko ini penting untuk dipahami secara global terhadap dampak radiasi pada kesehatan. Peneliti dari Pusat Riset Teknologi Keselamatan, Metrologi, dan Mutu Nuklir (PRTKMMN) BRIN, Nur Rahmah Hidayati, menyampaikan bahwa pemantauan jangka panjang diperlukan pada pasien pascaterapi untuk mengantisipasi risiko kanker sekunder. Meskipun demikian, data UNSCEAR menunjukkan bahwa kanker sekunder akibat radioterapi hanya merupakan sebagian kecil dari total kasus, dengan beberapa jenis tumor tertentu seperti sarkoma dapat disebabkan oleh radiasi. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, UNSCEAR melakukan pencarian literatur dan meta-analisis terhadap berbagai jenis jaringan tubuh. Para peneliti di Amerika Serikat bahkan menggunakan kecerdasan buatan untuk mendiagnosa dan mengobati kondisi medis dengan lebih baik.