33.3 C
Jakarta
Sunday, November 16, 2025
HomeKesehatanKenali Gejala Chikungunya di China: Bukan Hanya Demam dan Nyeri Sendi

Kenali Gejala Chikungunya di China: Bukan Hanya Demam dan Nyeri Sendi

Peningkatan kasus chikungunya di China menjadi perhatian utama pekan ini. Meskipun kasus chikungunya jarang terjadi di China, penyakit ini biasanya terjadi di Asia Selatan, Asia Tenggara, dan sebagian Afrika. Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi. Nama “chikungunya” berasal dari bahasa Makonde Afrika yang berarti “membungkuk kesakitan”, menggambarkan gejala nyeri sendi parah yang dialami penderita.

Virus chikungunya ditularkan oleh nyamuk betina yang telah terinfeksi, seperti Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang juga bisa menularkan virus dengue dan Zika. Gejala penyakit biasanya muncul 4-8 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi, dimulai dengan demam tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Nyeri sendi ini bisa berlangsung beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.

Gejala umum chikungunya meliputi pembengkakan sendi, nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, dan ruam. WHO mencatat bahwa karena gejala chikungunya seringkali mirip dengan infeksi virus lain seperti dengue dan Zika, kasus-kasus dapat terjadi salah diagnosis. Diagnosis chikungunya bisa dilakukan melalui tes RT-PCR pada sampel darah yang dikumpulkan selama minggu pertama setelah gejala muncul.

Peningkatan kasus chikungunya di China menjadi sorotan pekan ini, mengingat jarangnya kasus penyakit ini terjadi di negara tersebut. Virus chikungunya, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk terinfeksi, dapat menyebabkan gejala serius seperti nyeri sendi parah, demam, dan gangguan kesehatan lainnya. Melalui pencegahan yang tepat dan penanganan yang cepat, diharapkan penyebaran penyakit ini dapat dikendalikan dan dicegah.

Source link

BERITA TERBARU

BERITA POPULER