Terapi sel punca menawarkan potensi besar dalam perawatan penyakit, namun tantangan terbesarnya adalah biaya yang sangat tinggi. Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD Gatot Soebroto, Dr. dr. Jonny, Sp.PD-KGH., M.Kes., M.M., DCN., DABRM, mengungkapkan bahwa setiap sel punca memiliki nilai yang tinggi, membuat biaya total terapi stem cell bisa mencapai ratusan juta rupiah. Hal ini menjadikan terapi ini lebih sebagai pilihan pengobatan alternatif bagi pasien yang telah mencoba berbagai metode lain seperti kemoterapi, operasi, atau radioterapi tanpa hasil yang memuaskan.
Meskipun mahal, efektivitas terapi stem cell belum dapat dijamin, terutama untuk pasien dengan stadium penyakit yang sudah lanjut. Menurut Jonny, terapi stem cell memberikan hasil yang lebih optimal jika diberikan pada pasien dengan stadium penyakit awal. Oleh karena itu, pemberian terapi perlu diperhatikan dengan seksama untuk memastikan hasil yang diharapkan, sesuai dengan kondisi pasien. Menurutnya, pada stadium penyakit yang sudah lanjut, terapi stem cell mungkin tidak memberikan hasil yang maksimal.
Dengan biaya yang tinggi dan hasil yang belum dapat dijamin, terapi stem cell masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk memastikan kemanjurannya dalam pengobatan penyakit tertentu. Selagi terapi ini masih dianggap sebagai alternatif, penting bagi pasien dan dokter untuk merencanakan perawatan dengan seksama, mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam proses pengobatan.