Menurut Erin Vogel, peneliti utama dalam penelitian ini, temuan tersebut mengungkapkan bagaimana orangutan beradaptasi dengan perubahan lingkungan melalui asupan nutrisi, perilaku, dan penggunaan energi tubuh. Vogel menekankan pentingnya pemahaman terhadap pola makan alami dan dampaknya terhadap kesehatan, baik bagi orangutan maupun manusia. Dia menyatakan bahwa sistem biologis manusia sebenarnya dapat beradaptasi seperti halnya orangutan, namun pola makan modern yang didominasi oleh makanan olahan dapat mengganggu proses adaptasi tersebut, sehingga meningkatkan risiko kondisi metabolik seperti diabetes.
Studi yang dilakukan oleh Will Aguado, seorang mahasiswa doktoral, menemukan bahwa orangutan di Tuanan memiliki asupan protein utama dari tanaman Bowringia callicarpa. Daun dan biji tanaman tersebut membantu orangutan bertahan ketika pasokan buah-buahan langka, sehingga hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan populasi orangutan di Tuanan. Menurut Vogel, pola makan alami orangutan sangat berbeda dengan pola makan manusia modern yang cenderung mengkonsumsi makanan olahan tinggi lemak, hal ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme dan berbagai masalah kesehatan.
Belajar dari pola makan orangutan, kita bisa memahami bahwa menjaga pola makan alami, fleksibel, dan seimbang adalah kunci dari kesehatan dan metabolisme tubuh yang optimal.