Prajurit TNI kembali menunjukkan keberhasilannya dalam menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Hal ini terjadi saat Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL Yonarmed 12 Kostrad Pos Motamasin berhasil menghentikan aktivitas mencurigakan di jalur tikus yang sering digunakan untuk membawa barang ilegal ke negara tetangga.
Dalam patroli rutin, anggota TNI menemukan sejumlah barang ilegal yang ditinggalkan oleh pelaku setelah kehadiran aparat terdeteksi. Para penyelundup berhasil melarikan diri ke wilayah Timor Leste, namun prajurit TNI langsung mengamankan lokasi dan melakukan pemeriksaan. Hasilnya, satu unit sepeda motor tanpa surat, lima jerigen berisi bahan bakar minyak, dan 12 ball tembakau merek Matahari berhasil diamankan.
Letkol Arm. Erlan Wijatmoko, Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonarmed 12 Kostrad, menyampaikan apresiasi atas kesigapan anggota yang berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap tindakan penyelundupan adalah pelanggaran serius yang dapat merugikan negara dan masyarakat sekitar perbatasan. Pengawasan di wilayah perbatasan akan terus diperketat guna menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan negara.
Dukungan juga datang dari legislator yang mendukung pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto terkait seleksi pimpinan di TNI yang lebih mengedepankan kompetensi daripada senioritas. Oleh Soleh, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, menegaskan pentingnya seleksi yang transparan dan berdasarkan kompetensi dalam menentukan pimpinan di TNI. Semua pihak sepakat bahwa keamanan dan kedaulatan negara harus dijaga dengan sungguh-sungguh tanpa memberi ruang bagi pelaku kegiatan ilegal di wilayah perbatasan.
