Pada hari Rabu, 26 Juni 2025, seorang pendaki bernama Jovita Diva Prabudawardani mengalami kecelakaan tragis di Gunung Muria Kudus, Jawa Tengah. Ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, wanita berusia 21 tahun ini terpeleset hingga jatuh ke jurang dengan kedalaman mencapai 180 meter. Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa Jovita dan rekannya mulai pendakian ke Gunung Muria via jalur pendakian puncak Natasangin via Rahtawu pada hari Selasa. Setelah mencapai puncak pada pukul 13.00 WIB, mereka memutuskan untuk turun sekitar satu jam kemudian. Namun, pada pukul 15.30 WIB, saat sedang mengambil gambar dengan telepon genggamnya, Jovita terpeleset dan jatuh ke jurang. Rekan korban segera turun ke basecamp untuk meminta pertolongan.
Tim Basarnas Semarang langsung melakukan evakuasi setelah menerima informasi dari basecamp. Meskipun proses evakuasi dihadang oleh kondisi lokasi yang curam dan gelap, tim berusaha sekuat tenaga. Setelah berjuang hingga pagi hari, tim akhirnya berhasil mencapai lokasi korban pada pukul 11.20 WIB. Namun, sayangnya, Jovita ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa dengan cedera di kepala. Ia kemudian dibawa ke RSUD Dr. Loekmono Hadi Kudus. Evakuasi ini melibatkan kesulitan atas minimnya penahan sebagai penyangga tali untuk jalur lintasan evakuasi.
Kejadian ini memberikan pelajaran bahwa kegiatan mendaki gunung selalu memiliki risiko dan perlu dilakukan dengan kewaspadaan ekstra. Semua pihak yang terlibat dalam evakuasi diharapkan dapat memperhatikan keselamatan dan prosedur yang tepat dalam situasi darurat seperti ini. Kerjasama tim SAR gabungan sangat penting dalam memberikan respons cepat dan efektif dalam situasi yang memerlukan pertolongan darurat.
