Pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12 persen pada kuartal II tahun 2025, sebagian besar merupakan hasil dari paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tidak hanya dipengaruhi oleh satu atau dua komponen, tetapi dari berbagai faktor seperti belanja rumah tangga, belanja pemerintah, dan komponen investasi. Meskipun Prasetyo tidak menjelaskan secara teknis mengenai pertumbuhan ekonomi tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan, dengan nilai produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp5.947 triliun.
Menurut BPS, lapangan usaha yang paling besar kontribusinya terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, dan pertambangan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto mengalami pertumbuhan positif, kecuali konsumsi pemerintah. Konsumsi rumah tangga berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 54,25 persen terhadap PDB. Sektor ini juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II tahun 2025, diharapkan ekosistem yang telah diciptakan pemerintah dapat terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
