Pada tanggal 29 September 2025, Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengalami ambruk yang menyebabkan 67 santri meninggal dunia. Kejadian tragis ini masih menjadi duka yang mendalam bagi keluarga santri yang ditinggalkan. Di sisi lain, 104 orang berhasil selamat dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit, termasuk Al Fatih, seorang santri asal Bangkalan Madura Jawa Timur. Ayah dari Al Fatih, Hanan, menceritakan pengalaman tragis yang mereka alami.
Hanan menerima pesan dari wali murid santri yang memberitahu tentang kejadian ambruknya musola di pondok pesantren tersebut. Tanpa berpikir panjang, Hanan langsung menuju lokasi kejadian tanpa menggunakan helm untuk menyelamatkan putranya. Hanan sampai di lokasi tak bisa berkata-kata dan berserah pada takdir. Meski mencoba mencari di sekitar musola, sang putra, Al Fatih, tidak ditemukan.
Setelah tiga hari, tim SAR berhasil mengevakuasi enam santri, termasuk Al Fatih yang masuk dalam salah satu dari enam orang tersebut. Ini menjadi kisah haru dalam tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny yang menggugah perasaan banyak pihak.
